Harga Bitcoin (BTC) masih belum mampu menembus angka psikologis $100.000, meskipun menunjukkan performa yang cukup baik dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan sekitar 11% antara pertengahan dan akhir bulan lalu, membawa harga Bitcoin mendekati puncak dua bulan terakhirnya di kisaran $94.000 hingga $95.500. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang mendorong kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini?
Sejumlah faktor berkontribusi pada kenaikan ini. Salah satunya adalah meredanya ketegangan perdagangan internasional, dan kinerja perusahaan teknologi yang melampaui ekspektasi. Kepercayaan investor juga terlihat dari masuknya dana segar yang signifikan ke dalam ETF Bitcoin spot. Namun, kenaikan ini belum cukup kuat untuk mendorong Bitcoin menembus $100.000.
Para analis mengamati bahwa meskipun Bitcoin menunjukkan ketahanan yang baik, pergerakannya masih terbatas. Kurangnya katalis kuat, seperti perubahan signifikan dalam kebijakan moneter global atau lonjakan permintaan yang besar, membuat harga Bitcoin cenderung konsolidasi.
Menariknya, korelasi Bitcoin dengan pasar saham tampak melemah. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin berdiri sendiri sebagai aset investasi, tidak lagi sejalan sepenuhnya dengan pergerakan pasar saham. Namun, tanpa adanya katalis eksternal yang signifikan, pergerakan harga Bitcoin diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran tertentu.
Kapan Bitcoin akan kembali naik signifikan?
Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter global, khususnya keputusan bank sentral utama, menjadi faktor yang membuat investor masih ragu untuk berinvestasi besar-besaran di Bitcoin. Banyak yang menunggu kepastian apakah suku bunga akan diturunkan atau tidak. Tanpa adanya sentimen positif dari pemangkasan suku bunga atau kabar baik ekonomi lainnya, Bitcoin diprediksi akan tetap berada dalam fase konsolidasi.
Para pelaku pasar juga memperhatikan rapat komite pasar terbuka Federal (FOMC) yang akan menentukan kebijakan suku bunga. Kemungkinan besar, suku bunga akan dipertahankan di level tertentu. Data dari pasar menunjukkan peluang kecil untuk adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Selain itu, likuidasi besar-besaran di pasar derivatif juga mempengaruhi harga Bitcoin. Penutupan paksa sejumlah posisi jual (short) secara tiba-tiba turut mendorong kenaikan harga dalam waktu singkat. Akan tetapi, ini hanyalah faktor sementara.
Investor institusional menunjukkan optimisme yang lebih tinggi dibandingkan investor ritel. Arus masuk dana yang besar ke ETF Bitcoin menjadi sinyal kuat kepercayaan investor institusional terhadap potensi kenaikan harga Bitcoin di masa mendatang, meskipun beberapa indikator mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Apa hambatan Bitcoin untuk mencapai $100.000?
Kurangnya permintaan berkelanjutan dan minimnya aliran dana baru dari investor ritel menjadi kendala utama bagi Bitcoin untuk menembus $100.000. Pasar saat ini menantikan rilis data inflasi dan data ekonomi penting lainnya. Data ini sangat berpengaruh terhadap ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga di masa depan.
Pelonggaran kebijakan moneter di kemudian hari berpotensi menjadi katalis positif yang mendorong Bitcoin menembus rekor harga baru. Meskipun tantangan masih banyak, ketahanan Bitcoin di tengah ketidakpastian ekonomi menunjukkan bahwa aset kripto ini semakin matang dan independen.
Kesimpulannya, perjalanan Bitcoin menuju $100.000 masih panjang dan penuh tantangan. Katalis baru yang kuat, baik dari sisi kebijakan moneter maupun sentimen pasar, sangat diperlukan untuk mendorong kenaikan harga secara signifikan. Saat ini, pasar masih dalam tahap menunggu dan mengamati.
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi. Setiap keputusan investasi memiliki risiko, dan Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan investasi Anda sendiri.
Sumber : https://wartaviral.com/harga-bitcoin-tertahan-di-bawah-100-000-pasar-menunggu-katalis-baru/