Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran 2024 lalu menelan biaya fantastis: Rp28 miliar. Angka ini merupakan beban negara, yang berarti, beban rakyat. Ironisnya, proses pemilihan yang menghabiskan dana selangit itu berujung pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) pada 24 Mei 2025, membutuhkan tambahan biaya sekitar Rp23,2 miliar. Total, hampir Rp52 miliar digelontorkan untuk menentukan pemimpin daerah tersebut.
Kegagalan penyelenggaraan pemilu sebelumnya, yang memaksa PSU, merupakan tamparan keras bagi martabat warga Pesawaran. Ketidakbecusan penyelenggara dan pengawas, yang dibayar dengan jumlah yang tak sedikit, membuat siasat-siasat curang dapat lolos. Pertanyaan kunci: apakah mereka menyadari telah melukai harga diri masyarakat?
Biaya yang sangat tinggi ini seharusnya menjadi renungan bagi seluruh masyarakat Pesawaran. Dana tersebut, yang bersumber dari pajak rakyat, seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk pemilu yang bermasalah. Kemenangan yang diraih dengan memanipulasi proses demokrasi, tidaklah lebih dari kemenangan semu.
Pemenang Pilkada mendatang hendaknya merenungkan hal ini. Jangan sampai jabatan yang diperoleh didapat dengan mencederai nilai-nilai demokrasi dan harga diri rakyat. Rakyat Pesawaran pantas mendapatkan pemimpin yang benar-benar berjuang demi kesejahteraan masyarakatnya, bukan pemimpin yang hanya mengejar kekuasaan dengan cara-cara yang tidak terpuji.
Lebih penting lagi, pemilih di Pesawaran harus menyadari bahwa suara mereka memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada imbalan sesaat berupa sembako, uang tunai, atau janji-janji kampanye yang tidak realistis. Harga diri dan masa depan Pesawaran jauh lebih berharga daripada segala bentuk suap yang ditawarkan oleh kandidat yang tidak bertanggung jawab. Sudah saatnya warga Pesawaran menunjukkan keteguhan moral dan menolak segala bentuk politik uang. Memilih pemimpin yang tepat adalah investasi terbaik untuk masa depan daerah ini. Jangan sampai warisan leluhur berupa harga diri yang luhur tercoreng karena suatu keputusan yang salah.
Sumber : https://netizenku.com/alangkah-mahal-harga-demokrasi-di-pesawaran-pemenang-pemilukada-jangan-jemawa/