Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, harus tetap lestari. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap alih fungsi lahan TNBBS menjadi perkebunan atau permukiman. Menurutnya, TNBBS bukan hanya milik Lampung saat ini, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang. “Ini warisan dunia, kita semua bertanggung jawab untuk menjaganya,” tegas Gubernur yang akrab disapa Kyai Mirza.
Pemerintah Provinsi Lampung telah menerima berbagai laporan dari Balai Besar TNBBS terkait berbagai permasalahan di kawasan konservasi tersebut. Masalah yang dilaporkan meliputi konflik agraria, persoalan pajak, dan aktivitas masyarakat yang menetap di dalam kawasan secara ilegal. Penelusuran asal-usul para perambah lahan pun tengah dilakukan, dengan ditemukannya perambah dari berbagai daerah di luar Lampung, seperti Jawa, Semendo, Banten, dan Bengkulu.
Gubernur Mirzani menekankan bahwa masyarakat lokal yang tinggal di sekitar TNBBS justru telah terbiasa hidup berdampingan dengan alam dan satwa liar seperti gajah dan harimau tanpa menimbulkan konflik. Justru pendatang yang menjadi permasalahan karena melakukan alih fungsi lahan.
Senada dengan Gubernur, Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto, juga menyatakan bahwa sebagian besar warga yang kini berada di dalam kawasan TNBBS merupakan perambah. Mereka bahkan ada yang mengklaim telah membayar pajak, padahal menurut aturan, tanah tersebut tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan data citra satelit, sekitar 21 ribu hektar kawasan TNBBS terdampak aktivitas manusia. Teridentifikasi sekitar 1.962 gubuk liar yang tersebar di berbagai titik. Verifikasi lapangan sedang dilakukan untuk memastikan keberadaan gubuk-gubuk tersebut. Kendala utama dalam pengawasan adalah terbatasnya jumlah personel, sehingga pemantauan 24 jam penuh sulit dilakukan. Patroli rutin tetap dilakukan dengan melibatkan TNI dan instansi terkait.
Ismanto juga menyoroti konflik manusia dan satwa liar, terutama dengan harimau, yang sebagian besar terjadi di dalam kawasan konservasi. Pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap kasus yang terjadi untuk mencegah terulangnya insiden serupa, terutama di wilayah penyangga. Ia berharap dukungan dari semua pihak untuk menjaga kelestarian TNBBS sebagai kawasan warisan dunia.
Sumber : https://netizenku.com/gubernur-lampung-tegaskan-tnbbs-tak-boleh-dialihfungsikan/