Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

FURE: Mengubah Sampah Plastik Menjadi Furnitur Estetis dan Ramah Lingkungan

14
×

FURE: Mengubah Sampah Plastik Menjadi Furnitur Estetis dan Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Dua mahasiswa Surabaya, Dixon Marcello dan Sulthan Atha M, berhasil menciptakan inovasi yang mengubah persepsi kita terhadap sampah plastik. Lewat FURE, mereka mentransformasikan tutup botol plastik bekas menjadi furnitur dan dekorasi rumah yang menarik dan fungsional.

Prosesnya dimulai dengan pengumpulan dan pemilahan tutup botol plastik. Tutup-tutup tersebut kemudian dilelehkan pada suhu tinggi dan dipress hingga membentuk lembaran padat setebal 1-2 sentimeter. Warna-warni alami dari plastik tersebut menjadi ciri khas produk FURE, menciptakan tampilan unik dan menarik.

Example 300x600

Lembaran plastik padat ini kemudian dibentuk menjadi berbagai produk, termasuk kursi, bangku kecil, tatakan gelas (coaster), tempat ponsel (phone holder), dan hiasan dinding. Produk-produk ini telah menghiasi beberapa kafe di Surabaya, sekaligus menjadi media kampanye keberlanjutan.

FURE tidak hanya berfokus pada produksi. Mereka membangun ekosistem ekonomi sirkular dengan berkolaborasi dengan tempat pembuangan sementara (TPS) dan pengepul plastik lokal. Kerja sama ini menjamin pasokan bahan baku sekaligus memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sektor informal. Selain itu, FURE juga bermitra dengan MAXY Academy untuk menyelenggarakan program edukasi tentang pentingnya daur ulang.

Sulthan Atha menjelaskan bahwa FURE lebih dari sekadar proses produksi; ini tentang membangun sistem berkelanjutan yang berdampak sosial. Mereka ingin membuktikan bahwa plastik bekas tidak harus berakhir di tempat sampah, melainkan dapat memiliki nilai dan “kehidupan kedua” jika dikelola dengan baik.

Inovasi FURE menunjukkan bagaimana kreativitas anak muda dapat memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Mereka mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah plastik, melihatnya bukan sebagai akhir cerita, melainkan sebagai awal dari sesuatu yang lebih bermakna.

Sumber : https://wartaviral.com/fure-inovasi-mahasiswa-surabaya-ubah-tutup-botol-plastik-jadi-furnitur-estetik-dan-ramah-lingkungan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Uncategorized

Warisan dunia ada di tanah kita. TNBBS bukan hanya milik Lampung, tapi milik generasi masa depan. Bandar Lampung (Netizenku.com): Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tidak boleh dialihfungsikan menjadi perkebunan maupun permukiman. Sebagai salah satu situs Warisan Dunia UNESCO, kawasan ini wajib dijaga dan dilestarikan keberadaannya….

Uncategorized

Suasana hening menyelimuti setiap sudut gereja di Pringsewu. Lantunan doa dan nyanyian pujian terdengar syahdu, mengiringi umat Nasrani yang larut dalam ibadah Minggu Palma. Di bawah penjagaan aparat, perayaan sakral ini berlangsung aman dan penuh penghayatan, menandai awal dari rangkaian pekan suci menuju Hari Raya Paskah. Pringsewu (Netizenku.com): Umat Nasrani di Kabupaten Pringsewu mengikuti ibadah…

Uncategorized

Tradisi Gogoh Iwak di Pringsewu jadi cara merayakan kebahagiaan bersama—tanpa sekat, tanpa jarak. Pringsewu (Netizenku.com): Ratusan warga dari berbagai usia memadati area persawahan di Jalan Dr. dr. Sugiri Syarief, Komplek Perkantoran Pemkab Pringsewu, Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo, Minggu (13/4/2025). Mereka antusias mengikuti kegiatan Gogoh Iwak dalam rangka memeriahkan HUT ke-16 Kabupaten Pringsewu. Suasana riuh terlihat…